Bangsa Indonesia memiliki corak aristektur yang beranekaragam dan bercirikan kedaerahan. Arsitektur bangunanmasyarakat Jawa dikenal ada beberapa macam, dad bentukyang sangat seder-hana, seperti panggang-pe sampai yangpaling sempurna, yaitu bentuk joglo.Istilah arsitektur yang digunakan untuk bangurtan Jawasebenarnya tidak tepat benar bila dibanding dengan pengertianarsitektur yang dipakai di negara barat. Arsitekturmenurut pengertian barat semata-mata menekankan padaaspek fisik semata. Sedangkan pada bangunan tradisionalJawa tidak hanya aspek fisik semata, melainkan menuntutkeabsahan terhadap alam nyata maupun alam yang lebihtinggi.Ciri fisik arsitektur tradisional Jawa antara lain memilikiidentitas kedaerahan yang kuat, bahan mudah didapat,mudah - dipindahkan, ruang mudah dimodiIikasi, berc\u27irikanbangunan tropis, akrab dengan lingkungan dan be.r.kesanramah. Ciri yang lain, sulit mendapatkan ruang yang. Juastanpa tiang di dalamnya. jika menggunakan kayu yang· berkualitasbaik bangunan menjadi mahal, banyak ruang· yangkurang fungsional, membutuhkan tanah yang relatif luas,menghadapnya bangunan tidak mesti teratur mengikutikeyakinan pemiliknya.Arsitektur tradisional ini sebenarnya masih banyakdibanggakan. terbukti masih banyaknya bangunan baru yangungkapa·n fisiknya (terutama bentuk atap) bercirikan arsitekturtradisional. Namun. jarang atau bahkan hampir tidak adabangunan baru di kota yang menggunakan arsitektur tradisionalJawa sepenuhnya. Berbagai pe~timbangan yang menyebabkanarsitektur tradisional Jawa ~ni banyak mengalami Perubahandip~rkirakan adanya kece~derungan Perubahan tatanilai· dan sos~al budaya masnyaraICat; keterba"tasan lahan,perkembangan teknologi bangunanl·p~ertimbanganefisiensi danpengaruh arsitektur luar
展开▼